Dari Silaturahami Perantau Kenagarian Balimbiang di Jakarta Ciptakan Aliansi Kuat Majukan Nagari

Sajuah-jauh tabang bangau babaliaknyo ka kubangan juo. Sajauh dan salamo badan marantau kampuang halaman takana juo. Ungkapan itu juga berlaku bagi perantau Kenagarian Balimbiang di, Kecamatan Rambatan Tanah Datar yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
==============

Yurdi Yasri, JAKARTA

9-10 November lalu, Villa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Pucak Cisarua, Bogor terlihat semarak. Mulai dari siang hari Sabtu hingga tengah hari Minggu, villa itu ramai dengan canda tawa. Saluang Klasik dari Sanggar Orsa, pimpinan Suparman yang juga putra Kenagarian Balimbiang, mampu mencairkan suasana.

Silaturahmi K3B Jaya

Silaturahmi perantau Balimbiang yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Kenagarian Balimbiang Jakarta Raya (K3B Jaya) dan sekitarnya berbeda dari sebelumya. Selain dihadiri tokoh masyarakat Balimbiang yaitu Laksamana Muda Ir Yuhastihar, silatrahmi juga dihadiri sejumlah stake holder dan elemen dari kampuang halaman serta perantau dari daerah lain.

Jendral Yuhastihar lahir dan dibesarkan di Balimbiang. Jendral low profile ini, meski sudah puluhan tahun meninggalkan kampuang halaman, dia masih menyukai kesenian tradisional saluang. Layaknya seorang pagurau, malam itu sang jendral juga tertawa terkekeh-kekeh mendengar pantun-pantun yang dilantorkan tukang dendang. Ini menambah semaraknya acara. ’’Pasaluang juo pak jenderal, kironyo mah,’’celetuk salah seorang hadirin.

Sejumlah tamu undangan khusus juga hadir pada malam silaturahmi dan sambung rasa itu. Mereka adalah, Ketua DPRD Zulfadri Darma, Ketua KPU Tanah Datar, Arwin dan anggotanya Hermesyono, Ketua Panwaslu Tanah Datar Nizma, Camat Kecamatan Rambatan, Drs Erizanur.
Dan tidak kalah pentingnya sejumlah pemangku jabatan dan kepentingan di Kenagarian Balimbiang juga turut hadir pada acara itu. Dia adalah Walinagari Balimbiang Datuak Peto Sutan, Ketua BPRN (Badan Perwakilan Rakyat Nagari) E Datuak Galombang, Ketua KAN Abdurahman Datuak Gindo Basa.

Sejumlah pengurus K3B Jaya dan para penasehat serta tokoh-tokoh yang dituakan juga ikut dalam sambung rasa itu. Sebut saja, Hamidi Rahmat Datuak Gadang, salah satu pejabat eselon II di Sekretariat Negara (Setneg), Ismet Yusputra, pejabat eselon III di Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek), H Abidin serta saudagar sukses Balimbiang yang terkenal dengan kerja keras dan ide-ide revolusionernya, Agus Mandoni. Banyak lagi generasi muda Balimbiang yang ikut ambil bagian seperti Herry Novri yang juga ketua K3B Jaya.

Pembina K3B Jaya, Ismet Yusputra dan Agusman Doni mengungkapkan, acara silaturahmi itu sesungguhnya tidak punya agenda khusus. Ini, benar-benar untuk menjalin sambuang rasa baik antar perantau di Jakarta dan sekitarnya maupun antara perantau dengan orang yang tinggal di kampuang.

‘’Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini, apalagi ada stake holder dan para pengambil kebijakan di kampuang terjalin komunikasi yang baik antara perantau dengan orang yang tinggal di kampung. Harapan selanjutnya, semoga terbangun aliansi menyatukan potensi SDM yang dimiliki Balimbiang untuk pembangunan dan kemajuan nagari,’’ungkap Ismet.

Selama ini, memang, potensi SDM yang dimiliki Balimbiang yang kini sudah mengisi sejumlah lini kehidupan, mulai dari militer, pejabat sipil, saudagar yang mulai banyak naik daun hingga akademisi yang sudah menyandang gelar tertinggi di bidang akademik. Dan tidak kalah pentingnya para professional muda yang bekerja di perusahaan multinasional dan perbankkan. Malah ada juga beberapa orang yang meniti karier sebagai jurnalis profesional.

‘’Sekarang bagaimana kita bisa menyatukan potensi itu dengan membagun aliansi yang kuat antara perantau dimana pun berada dan orang-orang di kampung. Jika ini terbangun, niscaya progress pembangunan di Kenagarian Balimbiang percepatannya bisa ditingkatkan lagi,’’tambah Ismet.
Sementara itu, harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPRD Tanah Datar Zulfadri Darma, Camat Kecamatan Rambatan Drs Erizanur, Walinagari Balimbiang Datuak Peto Sutan. Mereka sangat mengharapkan sumbangan berupa pemikiran, moril dan materil untuk kemajuan dan percepatan pembangunan di kampung.

Zulfadri Darma mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanah Datar sangat kecil yang angkanya saat ini kurang lebih Rp 760 miliar. Anggaran yang kecil itu, 65 persen sudah habis untuk biaya rutin dan operasional pemerintahan. Hanya 35 persen dari total APBD yang bisa digunakan untuk pembangunan.

‘’Jadi wajar jika ada yang mengatakan pembangunan Tanah Datar berjalan lamban. Ini lantaran dana yang tidak memadai. Tanah Datar miskin SDA. Membangun aliansi antara para perantau dan kampuang merupakan salah satu jalan meningkatkan progress percepatan pembangunan,’’tegasnya.
Sementara itu, Walinagari Balimbiang Datuak Peto Sutan, melaporkan, saat ini sedang diupayakan pendirian Puskesmas Rawat Inap di dalam nagari. Upaya ini sangat penting mengingat, jumlah penduduk Balimbiang terbesar dari nagari lainnya yang ada di Kecamatan Rambatan. Sayangnya, Puskesmas Rawat Inap diusulkan itu belum disetujui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar.

‘’Pemerintah dan dewan terpaksa mencoret usulan pendirian Puskesmas Rawat Inap ini karena terkendala dengan tanah lokasi pembangunan puskesmas. Ada lahan yang memungkinkan tapi pemilik lahan tidak setuju. Pada lokasi lain ada yang setuju, tapi nilai gannti rugi yang diminta sangat tinggi. Jadi belum jadi,’’tukasnya.

Peto Sutan berharap, menjelang pembahasan anggaran 2014 di dewan, persoalan tanah lokasi pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Balimbiang bisa diselesaikan sehingga anggaran yang diajukan tidak dicoret lagi. Dia melihat, fasilitas kesehatan itu, merupakan salah satu sarana vital untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang dalam pembangunan akan menjadi tolak ukur terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

‘’Saya berharap perantau Balimbiang bisa membantu dalam merealisasikan pendirian puskesmas itu. Bisa dengan bantuan pemikiran, jejaring lobi baik ditingkat provinsi maupun pusat maupun bantuan material untuk pembebasan lahan. Semoga silaturahmi ini, akan menjadi pemicu terbagunnya sebuah aliansi yang kuat baik antar masyarakat Balimbiang yang tingga di kampuang maupun antar masyrakat Balimbiang di kampung dengan perantau dimanapun berada,’’pungkas Peto Sutan.

Oleh Yurdi Yasri (Wartawan Radar Palembang/jpnn).